Friday, August 7, 2020

Liburan Seru 3 Hari Ke Semarang

Ini kisah jalan-jalan ke Semarang bersama 4 orang teman kantor yang cewek-cewek pada Agustus 2018. Tanpa mengambil cuti karena memanfaatkan sehari libur di hari Jumat dalam rangka HUT RI. Berangkat Kamis, 16 Agustus malam dan balik hari Minggu, 19 Agustus 2018. Buat aku, ini pertama kalinya ke Semarang. Berbekal informasi tujuan wisata dari internet, aku menyusun itinerary untuk perjalanan singkat kami. Ini beberapa tujuan wisata yang ada di Semarang yang kami jalani selama 2 hari jalan-jalan disana.

Semarang Trip (Hari Pertama)

Hari ini setelah semalaman perjalanan di Kereta Ekonomi yang mem’pegal’kan body, akhirnya kami tiba di Stasiun Poncol Semarang. Kami naik Kereta Ekonomi Tawang Jaya tadi malam berangkat jam 11 dan tiba di Semarang jam 6.30 an pagi. Kami segera keluar stasiun untuk mencari sarapan pagi. Setelah berjalan sekitaran Stasiun, tibalah kami ke suatu tempat bernama Pasar Prembaen. Tempat itu adalah sejenis pasar tradisional dengan berbagai produk seperti sayuran, ikan-ikan dan juga banyak jajanan. Aku memesan satu minuman hangat seperti bubur sumsum tapi terbuat dari jahe. Rasanya hangat. Namanya Jamu jahe. Dilanjutkan dengan makan nasi berkat. Nasi Berkat itu sejenis nasi kucing kalau di Jakarta. Dibungkus dalam porsi kecil lengkap dengan lauk pauknya dalam porsi kecil juga. Rasanya enak dan harganya juga enak. Cuma dengan 5 ribu dan aku bisa merasakan energi yang dihasilkannya menjalari seluruh tubuh J

Setelah itu kami dijemput mobil rental yang sudah di booking sebelumnya. Kami dianterin ke penginapan yang juga sudah di booking, Djajanti House. Kami memutuskan untuk early check in karena kami sangat perlu mandi dan beres-beres setelah semalam perjalanan. Penginapan itu tidak begitu jauh dari Stasiun. Sekitar 20 menit saja kami sudah tiba. Suasananya tampak asri dan hijau dan hangat. Bertemakan rumah-rumah khas Jawa dengan perabot-perabot antik. Kami menyelesaikan urusan administrasi pembayaran dan mulai siap-siap untuk jalan.

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Kota Lama, terdiri dari bangunan-bangunan tua peninggalan jaman Belanda. Mirip Kota Tua Jakarta. Tapi setibanya kami di sana, ada satu bangunan yang sedang dalam tahap renovasi, sehingga kami tidak begitu banyak spot yang bisa dinikmati. Kami foto-foto sejenak di depan gereja Blenduk dan karena tidak begitu menarik, kami segera menuju next destination.

Kali ini kami ke Lawang Sewu. Gedung tua yang katanya berpintu 1000. Sudah lama aku ingin melihat gedung ini, tapi dari sumber informasi yang aku sering baca, gedung ini katanya agak seram karena dulu menjadi tempat penyiksaan oleh orang-orang Belanda terhadap kaum pribumi. Kami tiba di sana dan suasana di tempat itu lumayan ramai juga oleh pengunjung lain. Menurutku tak tampak se menyeramkan yang aku bayangkan selama ini. Kami menghabiskan hampir seluruh waktu kami di tempat itu dengan foto-foto di berbagai sudut.


Selanjutnya kami makan siang di Soto Bangkong yang terkenal di internet itu. Rasanya lumayan segar, tapi harganya kurang segar. Harga sotonya sendiri hanya 16 rebu seporsi, tapi berbagai tambahan seperti sate di charge lumayan mahal. Sehingga kami masing-masing harus merogoh di atas 30 rebuan.

Setelah acara soto yang bikin agak shock itu, kami memutuskan untuk mencari hidayah ke Masjid Agung Semarang. Sekalian teman-teman umat Muslim mau sholat dulu.

Setelah itu kami menikmati Es Duren Pak Amad sesuai dengan rekomendasi dari pak supir. Rasanya maknyos. Durennya juga banyak. Ada nangka dan alpukat dan seporsinya banyak juga…hihi…

Setelah puas dengan es duren, kami berniat nyobain Leker Paimo yang terkenal itu. Karena jaraknya juga sudah dekat dari si tukang es duren. Dan ternyata karena terkenalnya leker ini, orang-orang sudah pada ngantri untuk memesannya. Lumayan lama juga nunggunya. Sekitar 2 jam kemudian, akhirnya penantian kami berakhir. Leker pesanan kami selesai di bikin dan kami bisa melanjutkan perjalanan. Rasanya tak seberapa sih menurut aku, dibanding perjuangan mendapatkannya. Tapi tak apalah. Setidaknya sudah tidak penasaran lagi dengan leker tersohor itu.

Selanjutnya kami mendatangi Klenteng Sam Poo Kong. Ini tempat ibadahnya orang Budha ya. Sepertinya wisata hari ini di dominasi wisata rohani. Tadi pagi ke Gereja Blenduk, siang ke Masjid Agung, dan sekarang ke Klenteng. Baiklah. Tempat itu didominasi oleh bangunan berwarna merah dan ada patung besar Zheng He di dalamnya. Dan warna yang kontras dengan kostum kami hari itu membuat poto-poto kami di tempat ini terlihat menyala.

 

Menjelang sore kami menuju Pantai Marina. Kami menikmati sunset yang indah di sana. Sungguh indah…kami hanya duduk di pinggir pantai yang terdiri dari bebatuan besar. Sayang sekali pantai itu tidak ada pasirnya…tapi tetap indah dan bersih areanya. Aku suka J

Kemudian, kami nyobain es krim El Primo Gelato. Aku pesan yang cone dan terdiri dari 2 scoop saja. Rasa Mango dan Dark Chocolate. Perpaduan yang kurang nyambung sih tapi enak juga.

Dan kami menutup acara wisata kuliner hari itu dengan menikmati bakso jalanan sesuai dengan request salah satu peserta trip. Mie ayam bakso itu terdapat di perjalanan menuju hotel. Rasanya enak, harganya murah dan kami bahagia :D

Kami pulang ke hotel dengan puas dan kenyang dan besok masih akan bangun pagi…untuk next destination.

Semarang Trip (Hari Kedua)

Pagi-pagi kami sudah ready untuk menuju Candi Gedong Songo. Menurut informasi dari si bapak supir, kalau mau ke Candi Gedong Songo, kudu berangkat pagi-pagi karena akan antri panjang menuju ke atas. Candi ini masuk dalam wilayah Bandungan, sekitair 1 jam dari kota Semarang. Kami berangkat jam 7 pagi. Setelah sarapan roti dan teh hangat di penginapan.

Pemandangan sepanjang perjalanan itu lumayan indah, kami melalui jalan tol dan sejauh mata memandang adalah pegunungan Ungaran dan langit biru. Indah dan sejuk. Kami tiba di daerah Candi Gedong Songo sekitar jam 8.30 dan segera beraksi membeli topi lebar. Cukup membantu karena terik mentarinya lumayan panas. Walaupun udaranya sejuk, tapi tetap saja panas.

Kami masuk ke wilayah Candi dan mulai mendaki menuju satu candi ke candi berikutnya. Sesuai dengan namanya, candi Gedong Songo ini terdiri dari 9 candi yang tersebar. Candi 1 pertama ditemui, kemudian candi 2 lebih ke atas dan candi 3 dan seterusnya.

Tapi mendaki puncak ternyata cukup menyita energy. Apalagi bila yang mendaki adalah cewek-cewek syantik yang lagi pengen di manjahh seperti teman-temanku jalan ini J. Jadinya kami lebih banyak istirahatnya. Sehingga pada pukul 11 siang, kami baru berhasil mencapai candi ke tiga. Dan tak ada diantara rombongan yang ingin menuntaskan sampai candi ke Sembilan.

Lagian kami sudah lafar dan lelah. Akhirnya kami balik dan mengkhiri wisata candi itu. Melanjutkan ke Taman Bunga Celosia. Tadinya kami mau ke Taman Bunga Satiya Aji Flower Farm, tapi menurut pak supir, taman bunga Celosia ini lebih menarik. 

 

 


Kami makan siang dulu di daerah Taman bunga itu. Banyak pilihan makanan dan minuman dengan harga yang bersahabat. Kemudian kami masuk ke area taman bunga yang indah dengan segala bentuk bunga warna warni, kincir angin, replica menara Eiffel, dan segala patung-patung kartun lucu. Tempat itu benar-benar menarik untuk cuci mata dan mengumpulkan koleksi foto.

Next destination adalah tempat wisata Umbul Sidomukti. Tempat ini ternyata tidak begitu jauh dari daerah taman bunga. Hanya sekitar 30 atau 40 menit. Tapi sebelumnya kami berhenti di suatu pasar di daerah Ambarawa. Ada peserta trip yang mau beli oleh2 khas tempat ini yakni teh Dandang yang katanya salah satu teh khas daerah ini. Kami juga menikmati banyak jajanan enak di sana. Ada juga banyak yang jual sate kelinci di sekitar daerah itu, tapi kami nggak tega nyobain.

Tiba di wilayah Umbul Sidomukti, ini adalah suatu tempat wisata baru yang sepertinya cukup serius ditangani. Terdiri dari kolam renang dan wahana outbond yang katanya bisa memicu adrenalin. Lokasinya di daerah pegunungan dan pemandangan yang ditampilkannya juga cukup indah dan tentu saja udaranya sejuk sekali. Sesuai itinerary, seharusnya hari ini kami berenang, tapi dari semua peserta, hanya aku dan Oe yang bersedia repot-repot untuk bawa baju ganti dan berenang.

Lokasi kolam renangnya di atas gunung dan bertingkat dan menurutku sangat bagus. Sembari berenang menikmati view pegunungan. Kami berendam di sana sekitar 30 menit. Di luar perkiraanku, tempat itu tidak terlalu ramai. Tadinya aku kuatir akan ramai banget karena long weekend, tapi yang berenang bersama kami hanya beberapa anak kecil dan satu dua orang orang tua yang menemani anaknya berenang. Tapi ini lebih baik. Tadinya akan ga enak bila suasana crowded.

Kami selesai dengan urusan berenang dan menghadiahi diri kami dengan semangkok indomie telor. Maknyoss…

Di perjalanan pulang ke Semarang, pak supir menyarankan kami untuk membeli bakso tahu khas Semarang yang pusatnya ada di Ambarawa. Bakso Tahu Bu Putji. Katanya itu enak dan kami segera membuktikannya. Aku sih masih kenyang dan tidak ikutan nyobain. Tapi kata teman-teman sih enak banget.

Kami kemudian diantarkan ke hotel dan bersiap-siap untuk menuju mall Paragon. Mall terbesar di kota Semarang. Mall itu seperti mall pada umumnya di Jakarta, rame dan menurut aku, mirip Mall Metropolitan Bekasi bentuknya. Tapi pengunjungnya sungguh ramai. Mungkin karena malam itu adalah malam Minggu. Kami di sana muter-muter dan belanja hal-hal tertentu.

Selanjutnya menuju Simpang Lima untuk mencari makanan. Di sana terdapat banyak sekali tempat jualan makanan khas Semarang. Sepanjang jalan, banyak pilihan. Kami penasaran pengen nyobain nasi ayam yang katanya khas Semarang itu. Terdiri dari nasi, disiram sayur labu berkuah, dan ada telor ayam dan suwiran ayam. Rasanya enak dan harganya lumayan murah.

Setelah makan, kami nyobain kereta lampu-lampu yang banyak berjejer di sepanjan jalan putaran Simpang Lima itu. Lumayan seru juga. Tapi kasihan juga si pemuda yang mengayuh kereta kencana itu. sepertinya muatannya terlalu berat. Kami ber enam dalam satu kereta :D

Kami menutup malam itu dengan pulang ke hotel sekitarr jam 11 malam. Lelah but happy

Hari ini adalah hari Minggu. Waktunya kami kembali dari acara liburan yang asik ini ke dunia nyata. Back to Jakarta. Sambil menunggu teman-teman aku selesai mandi dan siap-siap, aku jalan-jalan di sekitaran penginapan. Tempat yang asri dan hijau dan homey. Aku menuju tempat resepsionist yang juga tempat untuk kami breakfast. Di sana banyak meja-meja tempat duduk dan ada rak buku dengan sofa panjang motif bunga-bunga yang sangat cantik. Aku melihat-lihat koleksi buku di rak itu dan sangat tertarik dengan salah satu buku berjudul “Cintakah dia padaku?” dan buku itu adalah sama dengan film yang pernah kutonton, yakni “He is just not that into you”. Tentang bagaimana sikap seorang cowok bila jatuh cinta pada  seorang wanita dan bagaimana sikapnya bila tidak.

Aku duduk terpaku membaca buku ini dan seperti merasa sedang bicara dengan dan mendengarkan nasehat dari seorang sahabat dekat yang sangat mengenalku, karena saat itu aku sedang mengalami suatu kegalauan sehubungan dengan hal itu. Dan buku itu lumayan memberi pencerahan batin. Acara baca buku itu terhenti sejenak saat teman-temanku datang dan kami menikmati acara sarapan yang enak. Nasi goreng telor ceplok dan teh hangat super enak. Setelah acara sarapan, aku melanjutkan acara membaca sambil menunggu teman-temanku yang lain selesai sarapan.

Kami sebelum ke stasiun, mampir dulu beli oleh-oleh Bandeng Juwana Elrina di jalan Pandanaran. Ternyata acara antrian cukup panjang dan lumayan menyita emosi. Akhirnya kami berbagi tugas, 2 orang temanku jalan duluan kearah stasiun untuk beli Wingko cap Kereta Api yang katanya paling enak seantero Semarang. Kami akhirnya ngumpul lagi di stasiun Tawang pada pukul 11 dan berangkat naik kereta api eksekutif Argo Bromo Anggrek pada pukul 11.30.

Perjalanan menyenangkan dan seat nya lebih enak dan lega dan nyaman. Dan aku bisa menikmati pemandangan di luar jendela yang sarat dengan pemandangan sawah-sawah…tapi sawahnya tak sehijau biasanya. Sepertinya ini habis panen dan warna sawah itu menjadi coklat dan gersang. Kami nyampe di stasiun Jatinegara sekitar pukul 5 sore.

 

 

No comments:

Post a Comment

Bertahan Hidup dan Tetap Waras adalah Suatu Pencapaian

No one is ahead in life, and no one is behind. Everyone is walking their own journey and will reach their destination in their own time. P...