Ini kisah jalan-jalan ke Semarang bersama 4 orang teman kantor yang cewek-cewek pada Agustus 2018. Tanpa mengambil cuti karena memanfaatkan sehari libur di hari Jumat dalam rangka HUT RI. Berangkat Kamis, 16 Agustus malam dan balik hari Minggu, 19 Agustus 2018. Buat aku, ini pertama kalinya ke Semarang. Berbekal informasi tujuan wisata dari internet, aku menyusun itinerary untuk perjalanan singkat kami. Ini beberapa tujuan wisata yang ada di Semarang yang kami jalani selama 2 hari jalan-jalan disana.
Semarang Trip (Hari Pertama)
Hari ini setelah semalaman perjalanan di Kereta Ekonomi yang mem’pegal’kan body, akhirnya kami tiba di Stasiun Poncol Semarang. Kami naik Kereta Ekonomi Tawang Jaya tadi malam berangkat jam 11 dan tiba di Semarang jam 6.30 an pagi. Kami segera keluar stasiun untuk mencari sarapan pagi. Setelah berjalan sekitaran Stasiun, tibalah kami ke suatu tempat bernama Pasar Prembaen. Tempat itu adalah sejenis pasar tradisional dengan berbagai produk seperti sayuran, ikan-ikan dan juga banyak jajanan. Aku memesan satu minuman hangat seperti bubur sumsum tapi terbuat dari jahe. Rasanya hangat. Namanya Jamu jahe. Dilanjutkan dengan makan nasi berkat. Nasi Berkat itu sejenis nasi kucing kalau di Jakarta. Dibungkus dalam porsi kecil lengkap dengan lauk pauknya dalam porsi kecil juga. Rasanya enak dan harganya juga enak. Cuma dengan 5 ribu dan aku bisa merasakan energi yang dihasilkannya menjalari seluruh tubuh J
Setelah itu kami dijemput mobil rental yang sudah di booking sebelumnya. Kami dianterin ke penginapan yang juga sudah di booking, Djajanti House. Kami memutuskan untuk early check in karena kami sangat perlu mandi dan beres-beres setelah semalam perjalanan. Penginapan itu tidak begitu jauh dari Stasiun. Sekitar 20 menit saja kami sudah tiba. Suasananya tampak asri dan hijau dan hangat. Bertemakan rumah-rumah khas Jawa dengan perabot-perabot antik. Kami menyelesaikan urusan administrasi pembayaran dan mulai siap-siap untuk jalan.
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Kota Lama, terdiri dari bangunan-bangunan tua peninggalan jaman Belanda. Mirip Kota Tua Jakarta. Tapi setibanya kami di sana, ada satu bangunan yang sedang dalam tahap renovasi, sehingga kami tidak begitu banyak spot yang bisa dinikmati. Kami foto-foto sejenak di depan gereja Blenduk dan karena tidak begitu menarik, kami segera menuju next destination.
Kali ini kami ke Lawang Sewu. Gedung tua yang katanya berpintu 1000. Sudah lama aku ingin melihat gedung ini, tapi dari sumber informasi yang aku sering baca, gedung ini katanya agak seram karena dulu menjadi tempat penyiksaan oleh orang-orang Belanda terhadap kaum pribumi. Kami tiba di sana dan suasana di tempat itu lumayan ramai juga oleh pengunjung lain. Menurutku tak tampak se menyeramkan yang aku bayangkan selama ini. Kami menghabiskan hampir seluruh waktu kami di tempat itu dengan foto-foto di berbagai sudut.
Selanjutnya kami makan siang di Soto Bangkong yang terkenal di internet itu. Rasanya lumayan segar, tapi harganya kurang segar. Harga sotonya sendiri hanya 16 rebu seporsi, tapi berbagai tambahan seperti sate di charge lumayan mahal. Sehingga kami masing-masing harus merogoh di atas 30 rebuan.
Setelah acara soto yang bikin agak shock itu, kami memutuskan untuk mencari hidayah ke Masjid Agung Semarang. Sekalian teman-teman umat Muslim mau sholat dulu.
Setelah itu kami menikmati Es Duren Pak Amad sesuai dengan rekomendasi dari pak supir. Rasanya maknyos. Durennya juga banyak. Ada nangka dan alpukat dan seporsinya banyak juga…hihi…
Setelah puas dengan es duren, kami berniat nyobain Leker Paimo yang terkenal itu. Karena jaraknya juga sudah dekat dari si tukang es duren. Dan ternyata karena terkenalnya leker ini, orang-orang sudah pada ngantri untuk memesannya. Lumayan lama juga nunggunya. Sekitar 2 jam kemudian, akhirnya penantian kami berakhir. Leker pesanan kami selesai di bikin dan kami bisa melanjutkan perjalanan. Rasanya tak seberapa sih menurut aku, dibanding perjuangan mendapatkannya. Tapi tak apalah. Setidaknya sudah tidak penasaran lagi dengan leker tersohor itu.Selanjutnya kami mendatangi Klenteng Sam Poo Kong. Ini tempat ibadahnya orang Budha ya. Sepertinya wisata hari ini di dominasi wisata rohani. Tadi pagi ke Gereja Blenduk, siang ke Masjid Agung, dan sekarang ke Klenteng. Baiklah. Tempat itu didominasi oleh bangunan berwarna merah dan ada patung besar Zheng He di dalamnya. Dan warna yang kontras dengan kostum kami hari itu membuat poto-poto kami di tempat ini terlihat menyala.
Menjelang sore kami menuju Pantai Marina. Kami menikmati sunset yang indah di sana. Sungguh indah…kami hanya duduk di pinggir pantai yang terdiri dari bebatuan besar. Sayang sekali pantai itu tidak ada pasirnya…tapi tetap indah dan bersih areanya. Aku suka J
Kemudian, kami nyobain es krim El Primo Gelato. Aku pesan yang cone dan terdiri dari 2 scoop saja. Rasa Mango dan Dark Chocolate. Perpaduan yang kurang nyambung sih tapi enak juga.