Posts

Showing posts from December, 2021

Kaleidoskop 2021

Awal Januari 2021, dua bulan setelah lahiran, aku masih berjuang memberikan ASI eksklusif pada bayiku. Selama ini tak pernah tau bila urusan menyusui bisa sesulit itu. Selama hamil aku banyak cari info tentang persiapan kelahiran bayi, tentang cara perawatan bayi, bahkan tertarik banget baca tulisan  tentang parenting. Tapi tentang proses menyusui? Aku sama sekali tak terpikirkan untuk cari tau tentang itu. Dalam pikiranku itu adalah hal yang otomatis akan terjadi begitu bayi lahir. ASI akan mengalir sesuai kebutuhan bayi dan tak ada yang perlu dipermasalahkan. Yang aku pusingkan malah urusan memilih merk pompa ASI. Ternyata masalah menyusui jadi pemicu stress pada awal aku lahiran. Aku berjuang keras untuk bisa memberikan ASI dengan mengupayakan segala asupan makanan dan suplemen yang baik untuk menambah kualitas dan kuantitas ASI. Bulan ini pun aku berjuang mengumpulkan stok ASIP untuk anak ku karena akhir Februari aku udah kembali ngantor setelah 3 bulan cuti l...

Merantau

Aku dibesarkan di Sibolga, sebuah kota kecil di daerah pesisir selatan Sumatera Utara. Sibolga adalah kota yang indah dengan banyak pantai. Rumah kami di Sibolga cukup dekat ke pantai. Sekolahku waktu SMA juga dekat ke pantai. Hal favoritku   adalah jalan-jalan ke pantai, main pasir, lihat sunset. Bagiku itu menyenangkan sekali. Aku membayangkan akan menghabiskan seluruh masa hidupku di Sibolga. Lulus sekolah, kerja, menikah, punya anak2 dan jalan ke pantai setiap sore untuk menikmati sunset. Setelah lulus SMA, pada tahun 2003, aku bekerja di salah satu dinas pemerintahan sebagai staf honor di bagian administrasi. Waktu itu gajinya 300 ribu. Untuk ukuran anak baru lulus SMA di kampungku, jumlah segitu sebenarnya lumayan banget. Aku bisa menjadi anak muda yang berbahagia hanya dengan gaji segitu. Setidaknya aku bisa beli baju baru tiap bulan dan jalan2 berheppi2 dengan teman2ku di Sibolga. Tapi dana sejumlah itu tak cukup bila mau membantu perekonomian keluarga. Waktu itu kondis...

Dilamar

I promise to love you forever...every single day of forever   Sumber gambar: google Aku sering baca dan nonton kisah-kisah romantis tentang proses lamaran seorang pria kepada kekasihnya. Biasanya si pria sudah menyiapkan cincin dan menunggu moment yang tepat untuk menyatakan niatnya. Pada saat yang dianggap tepat, si pria akan berlutut dan menyodorkan cincin kepada kekasihnya dan berkata “will you marry me?” lalu si wanita akan tampak kaget dan terharu dalam kebahagiaan yang besar. Lalu mereka berpelukan..! Kemudian mereka menikah dan hidup bahagia selamanya 😍 Bayangan proses dilamar dalam suasana romantis seperti itu terpatri di dalam pikiranku dan berharap hal itu pun terjadi padaku. Aku punya waktu yang cukup panjang untuk bermimpi dilamar secara demikian, karena aku baru ketemu jodoh pada umur 34 tahun. Katanya itu usia yang masuk kategori usia cemas. Semakin sering ditanyain kapan nikah dan semakin gencar didesak oleh keluarga untuk segera nikah. Terutama mamaku. Dia ta...