Materi Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 27, Pertemuan ke 16 ini adalah Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis. Moderator yang memandu pertemuan ini adalah Bapak Sim Chung Wei, atau biasa dipanggil Koko Sim, seorang pengajar di SPK saint Peter School, Jakarta Utara. Sementara sang narasumber adalah Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd., M.Pd., seorang guru Bahasa Inggris dari Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.
Menyusun buku secara sistematis adalah menyusun buku antara bab satu dengan lainnya saling mendukung. Ide-idenya saling berkesinambungan. Berikut ini beberapa langkah menyusun buku secara sistematis berdasarkan penjelasan dari Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd., M.Pd.
Photo by Fabian Irsara on Unsplash |
Langkah 1: Menggunakan Software Khusus
Salah satu cara yang efektif dalam mengedit dan menyusun naskah buku secara sistematis adalah dengan menggunakan software khusus, misalnya menggunakan Mendeley. Mendeley adalah sebuah software yang bisa kamu eksplorasi lebih jelas dengan melihat di sini https://www.mendeley.com/.
Namun bila kamu merasa lebih nyaman menggunakan Microsoft Word juga boleh-boleh saja. Karena pada akhirnya, keberhasilan akan menjadi tanggung jawab penulis ketika ia berusaha untuk mengembangkan gaya dan proses yang sesuai untuk dirinya.
Berikut beberapa tutorial dari narasumber mengenai cara menulis dan mengedit naskah dengan Microsoft Word.
Cara Membuat daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka secara otomatis
Cara membuat Bab, Judul dan Sub judul secara otomatis
Langkah 2: Cari Berbagai Sumber Referensi
Untuk menulis buku yang baik kita perlu mencari referensi, bantuan penulisan, dengarkan saran, baca contoh-contoh tulisan dari penulis pemula yang telah berhasil. Setelah mendapatkan berbagai referensi, mulailah menulis.
Referensi pada buku tidak terbatas, tapi biasanya minimal kita menggunakan tiga referensi untuk sebuah isu. Sumber referensi bisa dari internet, jurnal tesis, buku-buku, hasil wawancara, dll tapi jangan lupa cantumkan sumber referensinya. Cara menyisipkan referensi juga ada di video tutorial ya.
Bahan-bahan referensi tersebut kita cantumkan dalam bagian Daftar Pustaka. Cara membuat daftar pustaka dari website yang tidak ada nama penulis atau tahun dirilisnya adalah dengan mencantumkan nama websitenya. Jika menggunakan teknik input referensi di Ms word, maka daftar pustaka otomatisnya akan diberi kode sendiri oleh word.
Berikut ini contoh tampilan daftar pustaka dari website tanpa pengarang dan tahun terbit dengan menggunakan style Turabian di referensi pada Ms Word.
Langkah 3: Jangan Takut Salah
Namaya juga pemula, wajar kalau kita masih mengalami banyak percobaan dan kekeliruan serta kejenuhan dalam merampungkan buku kita. Tetapi pada titik tertentu, kita hanya perlu menulis. Berhasilnya tulisan tidak akan pernah terjadi jika kita tidak mencobanya, termasuk mengedit naskahnya.
Photo by Tim Mossholder on Unsplash |
Langkah 4: Berbagi Ilmu
Salah satu cara untuk kita semakin mahir dalam melakukan sesuatu adalah mengajarkannya kepada orang lain. Setelah kita menemukan gaya/cara mengedit
naskah tulisan dan melakukannya beberapa kali, tentunya kita akan memiliki
wawasan sendiri untuk terus dipraktekkan dan kalau perlu dibagikan kepada orang
lain. Dunia menulis terus berkembang, dan siapa pun yang telah menulis, entah
buku solo, antologi, fiksi atau non fiksi, pastinya akan memiliki pengalaman
berharga untuk dilakukan dan dibagikan.
Photo by Patrick Tomasso on Unsplash |
Langkah 5: Belajar Menghubungkan Beberapa Ide
Sebagai penulis pemula, kita mungkin punya segudang ide dalam kepala. Ide demi ide yang pada awalnya mungkin seperti tidak ada keterkaitannya. Maka, keterampilan menyusun naskah buku yang berserakan sangat penting, karena itu akan membantu menyambungkan ide-ide dari bab-bab yang ada menjadi satu kesatuan yang memberikan informasi yang lebih mudah dipahami oleh pembaca.
Ide bagus bisa datang dari mana saja. Dari kalimat di buku lain hingga percakapan yang kita dengar, atau bisa saja ketika sedang menikmati secangkir kopi hangat.
Photo by Almos Bechtold on Unsplash |
Langkah 6: Miliki Tekad Untuk Menerbitkan Buku Solo
Setiap penulis memiliki proses yang berbeda, dan proses tersebut akan berkembang dan berkembang terus ketika kita terus menulis. Jika kamu adalah penulis pemula, milikilah tekad dalam hati “Saya harus bisa menerbitkan buku solo pertama saya” dengan cara dan gaya saya sendiri. Itu akan sangat berkesan dan bernilai.
Photo by Dave Lowe on Unsplash |
Langkah 7: Nikmati Proses Mengedit
Mengedit naskah buku adalah salah satu sesi yang akan membosankan, memakan waktu, dan sering membuat frustrasi dalam proses penulisan. Namun hal ini tidak dapat dihindari. Karena itu, mending kita menikmati saja proses menulis dan mengedit naskah tersebut sehingga pada akhirnya kita berhasil menyelesaikan buku tersebut.
Photo by Brett Jordan on Unsplash |
Motivasi dari nara sumber,
“Seorang penulis lima buku kemungkinan besar lebih terkenal daripada penulis yang hanya menerbitkan satu buku. Agar lebih dikenal dan mendapatkan lebih banyak, maka sering-seringlah menulis dan mempublikasikan”.
Demikian yang saya dapat dari kelas malam ini. Semoga bisa bermanfaat bagi saya dan kita semua yang ingin menulis buku solo pertama kita. Semangat!!
Resume rapi dengan tampilan yang manis
ReplyDeleteMakasih kunjungannya Bu Gina sang ketua kelas..Makasih ya semangatmu sangat menginspirasiku.
ReplyDelete