Semua pengalaman hidup yang kita alami tampak biasa-biasa saja, tetapi bisa menginspirasi orang lain ketika kita mau menuliskannya. Jadi, sayang sekali kalau pengalaman tersebut hanya kita simpan di dalam pikiran. Maka, tuliskanlah!
Dengan kalimat pembuka ini, narasumber pelatihan Menulis PGRI asuhan Omjay Gelombang 27 pertemuan 12 malam ini mulai materimya yang bertema "Menulis Semudah Ceplok Telor"
Kalimat tersebut terdapat pada cover buku yang berjudul “Panduan Menulis True Story” karya Dwi Suwiknyo dan Penulis Trenlis.co Lainnya.
Sang Narasumber, Dra Lilis Ika Herpianti Sutikno SH, adalah kepala sekolah SMP Negeri 3 Kupang Barat Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang.
Beliau adalah seorang penggerak literasi dari Kupang Nusa Tenggara Timur. Beliau dikenal sebagai penggerak pemberantasan buta aksara bagi kaum ibu dan anak. Founder menulis Agupena Beliau dirikan untuk mewadahi semangat literasi di sana. Prestasi yang luar biasa yang membuat beliau menjadi seorang guru inspirasi.
Menulis Semudah Ceplok telur adalah satu jargon yang sering beliau sampaikan untuk memberikan semangat dan motivasi setiap orang untuk bisa menulis.
Menulis itu mudah bahkan sangat mudah karena kita bisa menulis apa saja. Menulis tentang pengalaman hidup yang kita alami sehari-hari yang bisa saja menginspirasi orang lain yang membacanya.
Modal untuk menjadi penulis hebat itu adalah membaca dan berlatih menulis setiap hari.
Bila kamu malas membaca, jangan pernah mimpi bisa menjadi penulis hebat.
Membaca akan memudahkan kita untuk membuat sebuah tulisan berkualitas. Ada pepatah, “Tong kosong nyaring bunyinya” Tanpa memiliki pengetahuan yang memadai, maka suara kamu akan berkata kemana-mana tanpa dasar yang baik.
Berlatihlah menulis setiap hari. Jangan mencari waktu luang untuk menulis. Tetapi luangkan waktu untuk menulis agar semakin hari kamu semakin terampil dalam mengolah kata demi kata hingga merangkai kalimat demi kalimat yang sempurna.
Menulislah setiap hari, kamu akan merasakan manfaatnya kelak di kemudian hari.
Seperti Quate by Pramoedya Ananta Toer ini :
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Tidak harus setiap tulisan kamu bagikan ke blog atau wadah menulis yang kamu pilih, tapi bisa disimpan dulu di HP atau Laptop, suatu hari bisa disempurnakan agar lebih layak publish.
Seperti yang dikatakan Dr. Wijaya Kusuma, M.Pd, “Sebuah tulisan tidak bisa langsung sekali jadi, kita perlu menata kalimat demi kalimat yang mudah dipahami”.
Dalam satu tulisan di blognya yang berjudul Menulis Semudah Ceplok Telur, Dra. Lilis Herdianti. S.H. membagikan juga suatu materi teknik menulis. Kamu bisa baca selengkapnya disini ya.
http://www.guruinspirasintt.com/2021/10/menulis-semudah-ceplok-telur.html
Pemilihan Kata
Perihal pilihan kata disebut dengan diksi. Antara penulisan personal, formal, dan akademik, diksi yang digunakan bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan hal yang sama. Cermati tiga kalimat di bawah ini:
Ibu guru sedang ngobrol-ngobrol dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang berbicara dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang berdiskusi dengan kepala sekolah
Berbeda satu kata saja dapat merubah rasa dari kalimat.
Penulisan Kalimat
Kalimat terdiri dari kalimat sederhana (simple sentence), kalimat gabungan (compound sentence), kalimat kompleks (complex sentence), dan kalimat campuran.
Sederhana:
Saya membaca tulisan di blog
Gabungan:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat.
Kompleks:
Saya membaca tulisan di blog ketika sedang bekerja dari rumah.
Campuran:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat ketika sedang bekerja dari rumah.
Penyusunan Paragraf
Paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu kalimat topik (topic sentence) sebagai ide pokok atau gagasan utama (main idea) dan beberapa kalimat penjelas (supporting sentences) sebagai detail yang menjelaskan ide pokok. Supaya enak dibaca dan tulisan mudah dipahami, susun paragraf deduktif.
Gunakan bentuk kalimat sederhana untuk membuat kalimat topik. Cara gampang untuk membuat kalimat topik, adalah pastikan anda meletakkan ide pengontrol atau controlling idea pada setiap kalimat topik. Bentuk kalimat penjelas harus bervariasi, terdiri dari kalimat gabungan dan kompleks, serta dilengkapi dengan konjungsi sebagai transisi antar kalimat supaya paragraf mengalir dengan baik, enak dibaca, dan mudah dipahami.
Contoh paragraf yang baik:
Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan. Pada satu sisi, bekerja dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas sehingga karyawan harus membuat jadwal jam kerja sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit. Pada sisi lain, bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel dan lebih banyak waktu untuk keluarga. Selain itu, bekerja dari rumah bukan hanya dapat menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi tetapi juga menghemat biaya operasional kantor.
Demikian ringkasan tentang menulis semudah ceplok telur. Semoga bermanfaat dan membuat kamu semakin semangat menulis.
Semudah ceplok telor
ReplyDeleteBenar Pak Dail.
DeleteOke sudah bagus resumenya bu.
ReplyDeleteTerima kasih review nya Pak Mentor.
Delete