Difficult doesn't mean impossible. It simply means you have to work hard.
Seperti yang sudah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya, untuk menerbitkan buku pada penerbit mayor memiliki tantangan tersendiri karena melalui proses seleksi. Jadi tidak semudah itu bagi penulis pemula menerbitkan bukunya pada penerbit mayor. Namun tentu saja menerbitkan buku pada penerbit mayor bukan sesuatu yang mustahil.
Photo by AbsolutVision on Unsplash
Kali ini saya akan membagikan beberapa poin yang mungkin jadi pertanyaan kamu terkait menerbitkan buku pada penerbit mayor. Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang ke-27 Pertemuan ke-22 malam ini bertema Menjadi Penulis Buku Penerbit Mayor. Narasumber yang dihadirkan adalah Bapak Joko Irawan Mumpuni, Direktur Penerbitan di Penerbit Andi.
Bapak Joko Irawan Mumpuni menjelaskan mengenai ketentuan-ketentuan naskah yang diterbitkan oleh penerbit mayor.
Ekosistem Industri Penerbitan
Industri penerbitan terdiri dari orang-orang kreatif yang berkolaborasi menghasilkan karya buku yang bermanfaat untuk diterbitkan dan dijual ke pasaran. Berikut ini gambaran ekosistem sebuah Industri penerbitan.
Sumber: Joko Irawan Mumpuni |
Ribet ya kelihatannya. Tapi sebagai orang yang masih awam, kita lihat versi sederhananya berikut ini:
Sumber: Joko Irawan Mumpuni |
Proses Penerbitan
Proses penerbitan mulai dari memasukan/mengirinmkan naskah buku ke penerbit hingga buku itu terbit dan beredar.
Penulis mengirimkan naskah ke penerbit, penerbit menyeleksi naskah dan memberikan pemberitahuan kepada penulis apakah naskah diterima atau tidak. Bila tidak diterima, naskah dikembalikan. Bila diterima, penerbit meminta softcopy untuk diedit dan setting, desain cover, proof penulis dan selanjutnya sampai buku diterbitkan.
Sumber: Joko Irawan Mumpuni |
Keuntungan Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor
Apa sih yang didapatkan ketika penulis sudah berhasil menerbitkan buku secara profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi?
Ada 4 hal yang akan diperoleh oleh penulis yang menerbitkan bukunya pada penerbit mayor, antara lain kepuasan, reputasi, peningkatan karir dan tentu saja uang dari hasil penjualan buku. Yang mana yang paling membuat kamu termotivasi nih?
Sumber: Joko Irawan Mumpuni |
Kriteria Naskah yang Diterima oleh Penerbit Mayor
Apa sih kriteria naskah buku yang dapat diterima oleh penerbit untuk dapat diterbitkan? Inilah kriteria penilaiannya:
Sumber: Joko Irawan Mumpuni |
Tema populer adalah tema yang diminati oleh pembaca. Bagaimana penerbit mengetahuinya? Dengan mencarinya pada trend dari Google.
Contohnya: tema batu akik mungkin populer pada suatu waktu, namun pada waktu lain, tidak begitu populer lagi. Tema tentang pemasaran adalah tema yang pasarnya tetap ada pasarnya. Namun dibanding kata pemasaran, tema marketing dianggap lebih menarik.
Reputasi penulis juga mempengaruhi apakah naskah kamu akan diterbitkan atau tidak. Bagaimana penerbit mengetahui reputasi seorang penulis? Penerbit menggunakan data salah satunya dari Google Scholer/Cendekia. Berdasarkan hasil yang didapatkan saat memasukkan nama penulis di Google tersebut. Penerbit Andi memiliki syarat jumlah sitasi 2000 agar naskah bisa diterima.
Setelah mengetahui jenis naskah yang layak diterbitkan, hal-hal berikut ini juga menjadi pertimbangan penerbit dalam menerbitkan naskah kamu. Berikut ini bobot penilaian di penerbitan:
Sumber: Joko Irawan Mumpuni |
Bagaimana Cara Penerbit Menentukan Jumlah Cetak?
Perhatikan gambar berikut ini ada 4 kwadran:
Sumber: Joko Irawan Mumpuni |
Penerbit akan sangat berhati hati jika ada buku-buku yang bertema memiliki Pasar sempit dan Lifecicle pendek, namun penerbit akan senang dengan tema-tema buku yang memiliki LifeCycle panjang dan market lebar.
Jadi penerbit akan menerima naskah buku yang memiliki pangsa pasar yang luas.
Demikian sekilas info tentang ketentuan menerbitkan buku pada penerbit mayor. Setelah mengetahui ketentuan ini semoga kamu jadi makin percaya diri untuk menerbitkan buku kamu di penerbit mayor ya. Semangat!
No comments:
Post a Comment