Photo by Tim Mossholder on Unsplash |
Hari ini saya baca banyak ucapan selamat Hari Ayah di media sosial. Membuat saya teringat akan sosok ayah saya.
Menurut saya, beliau bukanlah sosok ayah yang baik. Namun dalam setiap masalah selalu ada yang bisa dipelajari. Saya bersyukur, karena hal itu, saya jadi belajar dan lebih selektif ketika memilih pasangan hidup.
Saya melihat bagaimana ayah memperlakukan istri dan anaknya dengan buruk. Saya sering bertanya dalam hati, kenapa dulu ibuku memilih pria ini jadi suaminya? Apa saja yang jadi pertimbangannya? Saya bertekad dalam hati, saya tak ingin punya suami seperti beliau. Supaya anak kami kelak tidak perlu merasakan penderitaan yang saya alami dulu.
Seorang anak tidak bisa memilih untuk dilahirkan dari orang tua yang seperti apa, tetapi kita sebagai perempuan bisa memilih pasangan yang akan menjadi suami & ayah yang terbaik untuk anak-anak kita.
Saat saya mencari pasangan, satu hal yang juga jadi bahan pertimbangan saya adalah apakah pria ini akan jadi ayah yang baik untuk anakku? Apakah anakku akan berterima kasih padaku karena memilihkan mereka ayah model begini?
Menurut saya kriteria seorang ayah ideal adalah yang memiliki karakter berikut:
1. Bertanggungjawab
Bertanggung jawab untuk memimpin, menafkahi, mengasihi dan memberi teladan hidup yang baik untuk keluarganya.
2. Penyabar
Kesabaran dalam menghadapi berbagai persoalan di dalam keluarga. Tidak temperamental atau gampang marah.
Kesabaran membuat seseorang tidak melakukan keputusan atau tindakan ceroboh.
3. Tidak bersikap atau berkata kasar
Seorang ayah seharusnya menjadi pelindung dan memberi rasa aman pada istri dan anaknya. Bukan sebaliknya.
4. Berintegritas
Integritas adalah sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh. Orang yang berintegritas adalah orang yang perkataan dan perbuatannya selaras.
Ini akan membuat seorang ayah bisa dipercaya oleh istri dan anaknya.
5. Mengetahui Keterampilan Dasar
Urusan pekerjaan di rumah seperti memasak, bersih-bersih, mencuci pakaian, dan mengurus anak adalah tanggung jawab bersama dalam keluarga. Bukan hanya tugas perempuan. Jadi seorang ayah perlu mengetahui ketrampilan dasar tersebut dan bersedia bekerjasama dengan istri untuk melakukannya.
6. Seorang yang berpikiran terbuka
Seorang ayah perlu memiliki keterbukaan pikiran untuk menerima berbagai perbedaan. Perbedaan budaya, perbedaan pendapat dan perbedaan jaman antara dia dan anaknya. Sehingga seorang ayah tidak memaksakan kehendaknya untuk dituruti anaknya bila hal itu sudah tidak relevan dengan kemajuan jaman.
Demikian beberapa poin yang saya kira membuat seorang ayah bisa menjadi ayah ideal untuk anak-anaknya.
Pada intinya sih perilakunya harus pantas untuk diteladani oleh anak-anaknya.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti tantangan menulis 30 hari di Kompasiana - Day 12
No comments:
Post a Comment