Photo by Alvin Mahmudov on Unsplash |
Mempersiapkan pesta pernikahan sering menjadi sumber
kegalauan bagi calon pengantin karena ingin menjadikan moment itu berlangsung
seindah dan seberkesan mungkin.
Hal yang sering jadi sumber galau adalah dana. Sehingga sering para pasangan
itu berutang demi menggelar pesta yang mewah.
Demikian juga yang aku dan pasangan alami saat mempersiapkan pernikahan. Kami
mempunyai anggaran yang terbatas namun kami sepakat untuk tidak berutang.
Bagi kami pesta pernikahan itu hanya awal dari sebuah kehidupan rumah tangga
yang sesungguhnya, dimana akan ada lebih banyak kebutuhan. Jadi kami tak mau
habis-habisan hanya untuk biaya pesta pernikahan.
Berikut ini beberapa hal yang kami lakukan untuk mewujudkan pernikahan
sederhana namun berkesan dan bagiku sangat membahagiakan. Mungkin bisa jadi
masukan buat kamu yang lagi galau dalam mempersiapkan pernikahan.
1. Mengurus Pesta Pernikahan Tanpa Wedding Organizer
Aku dan pasangan mencari info dari berbagai sumber tentang persiapan apa saja
yang harus kami lakukan. Kami melakukannya berdua tanpa menggunakan Wedding
Organizer.
Selain menghemat biaya, juga memberikan kami pengalaman seru mengurus persiapan
pernikahan yang menjadi kepuasan tersendiri.
2. Mengadakan Acara Pemberkatan dan Resepsi di Tempat yang Sama
Kami mengadakan pemberkatan dan resepsi pernikahan di sebuah restoran. Restoran
ini menyediakan ruangan khusus yang bisa kami gunakan secara gratis dengan
pembelian menu makanan sejumlah tertentu.
Di restoran ini juga terdapat taman-taman yang sudah nampak bagus tanpa
dekorasi lagi.
Jadi kami menghemat biaya gedung, dekorasi dan peralatan lain yang sudah
disediakan oleh restoran tersebut.
3. Membatasi Tamu Undangan
Daftar tamu yang kami undang terdiri dari keluarga besar mempelai wanita dan
pria, kerabat, teman dekat dan tetangga dekat. Kami membatasi jumlah undangan
hanya 150 orang.
Orang-orang yang diundang hanya yang kami kenal dekat. Selain menghemat, hal
ini penting untuk membuat hari yang berbahagia itu menjadi lebih
berkesan, hangat dan penuh rasa kekeluargaan.
4. Baju Pengantin dan Asesories
Aku memutuskan untuk menyewa saja baju pengantin dan asesorisnya. Sayang banget
kalau beli dengan harga mahal hanya untuk dipakai sekali dan akhirnya hanya
akan makan tempat di lemari.
5. Seragam Keluarga dan Panitia
Kami membeli bahan seragam hanya untuk ibu dari mempelai wanita dan pria.
Selain itu, untuk keluarga lain kami hanya memberikan tema warna yang bisa
diikuti bisa juga tidak. Bebas. Demikian juga dengan panitia. Mereka bebas mau
pake warna apa saja. Tentu saja hal ini meringankan tanggungan banyak pihak.
6. MUA (Make Up Artist)
Aku mencari beberapa informasi di internet dan membandingkan daftar harga untuk
make up Pengantin beberapa MUA yang aku suka lihat hasil riasannya. Aku juga
berusaha tawar menawar dan memanfaatkan diskon yang ada.
Aku tidak menggunakan fasilitas retouch karena mempertimbangkan keseluruhan
acara pemberkatan dan resepsi hanya sekitar 4 jam. Make up belum akan luntur
juga.
Menurut aku, kecantikan seorang wanita itu bukan karena make up, tapi lebih ke
inner beauty. Dimana aura kecantikan kita akan terpancar bila hati kita bahagia
dan penuh rasa syukur dan kasih. Walaupun make up mahal tapi suasana hati kacau
karena mikirin utang, tentu saja aura kecantikan paripurna akan sulit terpancar.
7. Hand Bouquet
Untuk hand bouquet aku tadinya ingin yang bunga hidup seperti orang-orang pada
umumnya. Kemudian, mikir lagi, kalo bunga hidup dalam sehari udah akan layu.
Paling lama seminggu udah selesai masa berlakunya mana harganya paling murah
aja 300 rebuan.
Akhirnya kepikiran untuk beli yang awet yang terbuat dari kulit jagung.
Tampaknya unik juga. Lagian bisa buat disimpan sebagai kenang-kenangan. Tapi
setelah cek harganya sekitar 400 rebuan juga dan kemudian mikir lagi..penting
banget ga sih harus nyimpan itu bunga buat kenang-kenangan? Sepertinya ga
penting ya.
Akhirnya aku putuskan untuk sewa bunga dari tempat penyewaan gaun pengantin.
100 rebu udah dapat Hand Bouquet cantik dan bunga buat jas pengantin pria.
Alangkah hemat bukan?
8. Undangan dan Souvenir
Saat ini selain undangan fisik, sudah tersedia juga undangan digital. Jadi
tinggal kirim via whatsapp aja. Lebih cepat, simple dan praktis dan murah.
Kami hanya cetak sedikit undangan hardcopy untuk beberapa orang tua/undangan
yang lumayan dihormati. Selain itu kami menggunakan undangan digital.
Souvenir pernikahan kami pilih yang bermanfaat dan harganya terjangkau.
9. Minta Bantuan Teman
Kami meminta teman-teman untuk ikut berpartisipasi sebagai panitia dalam pesta
pernikahan kami.
Bersyukur, mereka dengan senang hati dan antusias mau membantu. Mereka juga
senang karena dilibatkan. Beberapa diantaranya membantu di bagian fotografi,
MC, dancer, bikin cake, video untuk undangan digital, dll.
Kualitasnya bagus karena mereka adalah orang yang berkompeten di bidangnya.
10. Acara Adat
Aku dan pasangan sepakat untuk tidak melakukan pernikahan dengan acara adat
tertentu. Karena kami beda suku, aku Batak dan pasangan Jawa. Untuk mengadakan
acara adat biasanya butuh dana yang lebih besar.
Jadi hanya acara pemberkatan oleh pendeta dilanjutkan dengan resepsi.
11. Hiburan
Untuk hiburan di acara resepsi, kami menyediakan daftar lagu untuk diputar.
Lagu-lagu yang merupakan lagu favorit aku dan pasangan.
Selain itu kami mempersilahkan bila ada teman-teman yang mau berpartisipasi
untuk menyumbang lagu. Jadi tidak perlu menyewa grup band atau penyanyi khusus.
12. Ingat, ini bukan pertunjukan
Ada kalanya dalam mempersiapkan pernikahan aku dan pasangan merasa kurang bila
dibandingkan dengan pernikahan yang digelar orang lain.
Tapi kembali lagi, kami fokus pada apa yang benar-benar penting.
Menurut aku yang paling penting dalam pesta pernikahan adalah peresmian
hubungan kami menjadi suami istri yang disahkan oleh lembaga resmi agama dan
negara. Karena itu segala sesuatunya harus berjalan sesuai aturan yang
berlaku.
Acara resepsi adalah hal kedua. Hanya sebuah ekstra. Suatu acara yang
seharusnya tidak terlalu menegangkan. Menurutku ini adalah moment dimana kita
mau berbagi sukacita dan kebahagiaan dengan orang-orang tercinta kita, yakni
keluarga dan sahabat.
Tak ada keharusan harus serba perfect. Lagian kan tak ada standar tertentu yang
harus diikuti. Misal, bisa pake wedding cake, bisa juga tidak, bukan hal yang
mutlak perlu. Dan banyak hal-hal yang tidak mutlak dalam urusan resepsi
pernikahan.
Yang penting di hari itu kita semua bisa sama-sama berbahagia. Penuh dengan
tawa dan sukacita, kehangatan dan kekeluargaan dan rasa bahagia karena melihat
orang-orang yang dekat dan aku sayangi bisa hadir disaat itu.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti tantangan menulis 30 hari di Kompasiana - Day 16
No comments:
Post a Comment