Libur segera tiba, waktunya piknik! Piknik menurut kamus adalah bepergian ke suatu tempat di luar kota untuk bersenang-senang.
Seseorang yang punya sudut pandang yang sempit sering disebut kurang piknik atau kurang jauh main nya. Jadi piknik selain bikin hati senang juga bisa memperluas wawasan.
Maka biar nggak kurang piknik, perlu melakukan piknik secara berkala.
Piknik atau bisa juga disebut traveling bukan hanya baik untuk orang dewasa, tapi juga bagi anak. Piknik bersama anak bisa dilakukan sejak anak masih bayi, balita, remaja bahkan saat sudah dewasa.
Mungkin orangtua berpikir traveling bersama bayi atau balita cukup merepotkan. Tapi justru saat inilah kesempatan terbaik karena bila anak sudah remaja atau dewasa, mungkin dia akan lebih suka traveling dengan teman sebayanya.
Jadi tak perlu menunggu anak udah besar- besar, justru saat anak masih kecil traveling keluarga ini bisa memberi banyak hal positif yang akan berguna bagi pertumbuhannya. Apa sajakah itu?
1. Membangun Kedekatan/Bonding
Pada hari kerja orangtua mungkin sibuk dengan berbagai aktivitas mencari nafkah. Waktu berkualitas dengan anak hanya sebentar.
Saat liburan, orangtua bisa fokus beraktivitas dan bermain dengan anak.
Orangtua yang jenuh dengan rutinitas di kantor bisa menyegarkan pikiran dan mengurangi stress.
Anak juga senang bisa menikmati suasana baru dan kebersamaan dengan orangtua.
Pengalaman seru ini selain bisa memperkuat ikatan keluarga juga akan jadi kenangan indah yang diingat anak sampai dia dewasa nanti.
2. Menambah wawasan
Piknik ke tempat baru dengan budaya yang berbeda akan memberikan pengalaman baru plus menambah wawasan anak.
Anak akan melihat bahwa dunia ini luas dan terdiri dari bermacam budaya, suku bangsa, bahasa dan agama dan banyak hal lagi. Hal ini memberikan pemahaman dan sudut pandang yang lebih luas dalam memandang kehidupan.
Sehingga anak jadi lebih open minded, lebih menghargai dan punya rasa toleransi dalam memandang perbedaan.
Dengan sudut pandang yang lebih luas ini anak jadi tidak gampang menghakimi dan menilai salah seseorang hanya karena mereka punya pola pikir atau budaya yang berbeda.
3. Membentuk Karakter Anak
Sewaktu traveling orangtua juga bisa mengajarkan anak untuk belajar bertanggung jawab dan membuat keputusan. Misalnya saat akan makan, mau makan dimana, mau jalan kemana saja dan sebagainya.
Anak juga belajar untuk mengatur waktu sesuai dengan rencana perjalanan. Juga belajar menyelesaikan masalah yang dihadapi selama traveling. Hal ini akan membuat anak jadi lebih berani dan percaya diri.
Traveling bersama anak bukan tentang tujuannya kemana. Mau itu ke luar negeri, mudik ke kampung, hiking atau sekedar piknik ke taman, sah-sah saja. Yang terpenting adalah pengalaman dan kenangan yang tercipta antara anak dan orangtua.
Memang bukan hal yang mudah traveling bersama anak. Banyak hal yang harus disiapkan. Harus memperhatikan faktor keamanan dan tujuan wisata yang ramah anak. Juga perlu alokasi dana khusus.
Namun melihat manfaatnya yang akan berguna seumur hidup, jerih lelah dan biaya yang kita habiskan untuk hal ini akan terbayar.
Jadi tunggu apalagi? Waktunya untuk traveling bersama keluarga.
No comments:
Post a Comment