4 Rutinitas Pagi yang Aku Mulai di Usia 40

 “Forty is the age where we realize that happiness lies not in external achievements but in inner contentment.”  Victoria Thompson

Aku setuju dengan kalimat Life starts at 40. Menurutku usia ini merupakan waktu yang tepat untuk bangkit dan memulai sesuatu yang baru dengan perspektif baru yang lebih stabil dan matang. Juga waktu yang tepat untuk lebih sungguh-sungguh memperbaiki diri dan menjaga kesehatan agar tetap sehat dan produktif untuk jangka waktu yang lebih lama.

Karena itu, saat usia 40 aku bertekad mengubah rutinitas agar bisa mengisi hidup dengan benar dengan membangun 4 rutinitas pagi berikut ini:

1.      Bangun Lebih Pagi

 

    Sebagai ibu bekerja, banyak tanggung jawab yang perlu aku lakukan yang membuat situasi pagiku seringkali berlalu terburu-buru. Bangun kesiangan dan langsung sibuk dengan banyak hal seringkali membuat suasana hati jadi berantakan. Mempengaruhi kegiatan selanjutnya sepanjang hari.

Aku pengen banget bisa bangun lebih pagi agar sempat melakukan me time, ber saat teduh dulu dan memulai hari dengan tenang dan hati yang lebih tertata. Tapi rasanya kok susah banget ya bangun lebih pagi.

Aku udah lama berusaha, tapi tidak kunjung berhasil, hingga akhirnya ada satu hal yang membuatku tertegur.

Jadi setiap kali aku bangun sekitar jam 4-5 pagi, pasti aku selalu lihat para bapak-bapak tetangga berlalu lalang di depan rumah mau solat subuh atau pulang dari solat subuh di mushola yang ada di dekat rumah kami. Bukan hanya udah bangun sepagi itu, tapi mereka juga udah bersih-bersih badan, ganti baju dan pake wangi-wangi. Mereka melakukan itu untuk satu tujuan, berdoa kepada Tuhan.

Aku kagum dengan para bapak-bapak itu. Mereka tampak begitu sungguh-sungguh membuktikan cintanya kepada Tuhan dengan semua tindakan itu.

Aku mikir, bapak-bapak ini aja bisa bangun pagi, masa aku nggak? Mereka rela berkorban untuk memberikan waktu khusus berdoa kepada Tuhan, masa aku tidak? Aku juga kan mengaku bahwa aku mencintai dan menghormati Tuhan. Mana buktinya? Apakah rasa cintaku tidak cukup besar untuk membuatku merasa perlu untuk berkorban bangun lebih pagi?

2.      Menulis Jurnal


Menulis bagiku adalah suatu kebutuhan untuk menjaga pikiran tetap jernih, tertata rapi, tenang dan damai di tengah hiruk pikuk hidup dengan segala problematikanya.

Ibarat rumah, kalau kita rajin bebenah dan bersih-bersih, pasti suasana rumah menjadi lebih nyaman dan menyenangkan untuk dihuni. Demikian juga pikiran yang rajin dibersihkan dengan menulis membawa manfaat yang berharga untuk kesehatan mental.

Makanya menulis menjadi satu hal yang aku lakukan secara rutin setiap hari. Biasanya aku menulis apa yang aku sedang pikirkan, sesuatu yang membuatku happy, seseorang yang dikesalkan, masalah yang dikuatirkan dan rencana ke depan yang diharapkan. Aku juga banyak menulis tentang pelajaran yang aku dapatkan dalam setiap peristiwa yang ku alami.

Saat lagi ada masalah atau keresahan di hati, biasanya memikirkan nya saja membuat pikiranku terasa berat. Makin dipikirin, rasanya masalah menjadi makin besar. Namun saat sudah dituliskan, pikiran menjadi jernih dan masalah yang tadinya dianggap besar seolah menjadi lebih kecil. Biasanya aku jadi lebih jelas memahami apa yang sedang aku rasakan dan apa yang sebenarnya menjadi masalahnya.

Karena menuliskannya membuatku bisa melihat dari sudut pandang yang lebih tinggi, dengan perspektif yang lebih luas. Melihat keterkaitan satu sama lain sehingga aku bisa menyikapinya dengan lebih bijak.

Tadinya aku sudah rutin menulis jurnal tapi belum rutin tiap pagi. Ternyata bila dilakukan di pagi hari, kegiatan ini memberikan manfaat lebih besar.

Melakukan bersih-bersih hati dan pikiran setiap hari sebelum memulai aktifitas lain, membuat lebih ringan gitu untuk memulai hari. Aku tak harus melangkah dengan beban berat pikiran galau kemarin karena semua sudah ter clear kan saat journaling.

3.      Bersaat teduh atau Berdoa


Aku bisa menikmati usia 40 tahun hanya oleh kemurahan Tuhan saja. Jadi aku mau lebih berkesadaran untuk mencari apa tujuanku di muka bumi ini. Apa yang Tuhan kehendaki untuk aku lakukan hari demi hari.

Jadi aku bertekad untuk melakukan saat teduh atau berdoa minimal 30 menit tiap hari. Selama ini memang aku sudah melakukannya, hanya masih sering bolong-bolong dan kurang fokus. Kali ini aku mau lebih sungguh-sungguh dan konsisten.

Namun ternyata berdoa sendiri bagiku saat ini masih perjuangan berat. Aku harus bertarung dengan rasa ngantukku. Entah kenapa doa pagi bikin aku langsung ngantuk banget.

Lalu aku coba cara lain. Aku nggak berdoa sendiri, tapi bersama komunitas doa yang biasa berdoa dari jam 5 hingga jam 6 pagi. Saat ini aku masih ikut doa Bersama komunitas doa pagi GSKI Rehobot Kelapa Gading melalui youtube channel Truth.id .

Bersyukur melalui doa Bersama ini aku mulai terbiasa doa pagi dan menjadi sesuatu yang lebih ringan dilakukan. Doa ini dipimpin oleh pendeta-pendeta dari GSKI Rehobot, diiringi music dan beberapa singer. Doa biasanya disertai pujian penyembahan dan renungan kotbah singkat oleh si pendeta tersebut.

Rasanya setelah doa pagi itu, lebih damai dan lebih teduh hatinya untuk menghadapi hari ini.

4.   Jalan Pagi


Menurutku jalan pagi adalah olahraga paling mudah dan murah dan bisa dilakukan tanpa banyak persiapan, tanpa harus pake alat khusus, tanpa harus ada kostum khusus. Tinggal jalan aja.

Biasanya aku jalan ke lapangan olahraga yang ada tak begitu jauh dari rumah. Sekitar 10 menit jalan kaki. Untuk menuju lapangan itu aku melewati komplek perumahan yang lumayan asri dengan banyak bunga dan tumbuhan. Aku suka banget dengan bunga Melati yang tiap kali musim berbunga pasti menyebarkan aroma wangi bahkan dari kejauhan.

Lalu tiba di lapangan, biasanya aku jalan 1-2 putaran dan Kembali ke rumah melalui perumahan tadi lagi. Jadi aku menghabiskan sekitar 30 menit untuk jalan pagi ini.

Yang aku rasakan setiap kali selesai jalan pagi adalah mood menjadi lebih enak dan rasanya badan menjadi lebih segar, pikiran jadi lebih clear, makin semangat dan pencernaan menjadi lebih lancar. Sejak rutin jalan pagi aku juga jadi lebih jarang sakit.

Memang aku baca di internet banyak banget sih keuntungan jalan pagi ini, termasuk menguatkan tulang dan otot kaki, menurunkan berat badan, menyehatkan jantung, bahkan juga katanya mengurangi risiko kepikunan.

 

Tips Membangun Morning Routine:

1.      Untuk bangun lebih pagi, perlu tidur lebih awal karena kebutuhan tidur kita harus tetap tercukupi sehingga rutinitas pagi ini menjadi lebih optimal.

 

2.      Persiapkan malam sebelumnya. Bila bangun pagi dan kita malah sibuk beberes rumah, maka urusan morning routine pasti tidak akan kejadian. Kerjaan rumah tidak ada habisnya. Maka, biasanya aku sudah beberes rumah di malam hari.

 

3.      Hindari gadget saat bangun pagi. Tepatnya sih hindari scroll medsos karena hal ini bisa bikin lupa waktu dan membuat suasana hati jadi agak berantakan bila terkontaminasi dengan info-info negative dari luar.

 

Popular posts from this blog

Istri yang Suka Mengeluh dan Menjelek-jelekkan Suaminya

Bertahan Hidup dan Tetap Waras adalah Suatu Pencapaian

Pelajaran untuk Tidak Mudah Menghakimi Orang Lain