Posts

Apa yang Membuatmu Berputar-putar Terus dalam Masalah yang Sama

Image
  Pernah nggak sih kamu diperhadapkan pada  masalah yang itu lagi itu lagi? Orang lain udah beralih ngurusin masalah XYZ, kamu masih aja sibuk berkutat di masalah ABC. Apa ya yang bikin seseorang berputar-putar terus dengan masalah yang sama?  Masalah adalah nutrisi jiwa yang diperlukan oleh manusia selama hidupnya untuk terus bertumbuh. Masalah yang sama akan terus terulang kalau kita tidak berhasil memetik pesan atau menolak belajar dari masalah tersebut.  Ibarat sekolah, saat kita kelas 1 SD kita akan diperhadapkan pada ujian di level kelas 1 SD. Kalau kita berhasil menyelesaikan ujian itu, barulah bisa naik ke kelas 2. Kalau tidak bisa menyelesaikan ujian kelas 1, maka kita tinggal kelas dan akan disodorkan lagi materi ujian yang sama hingga akhirnya berhasil lulus.  Bila saat ini kamu hanya berputar-putar di dalam masalah yang itu lagi itu lagi, bisa jadi kamu belum belajar dengan baik sehingga belum lulus-lulus. Mengapa bisa demikian ya? Mentalitas Korban...

Bersinarlah dengan Cahayamu Sendiri

Image
Kamu tak harus berlindung di balik cahaya atau pancaran warna orang lain untuk menjadi indah atau berharga. Kamu punya cahaya dan warna sendiri yang menyinari dan membawa keindahan dengan cara yang unik dan belum pernah ada sebelumnya. “Pinjam duitmu dong, Sis..” Dengan agak canggung dan malu aku beranikan diri mengucapkan permintaan itu pada seorang teman. Untungnya dia tak nanya untuk apa, hanya bertanya butuh berapa dan segera memberikannya. Aku sangat lega akhirnya menemukan solusi untuk masalah kebutuhan uang yang mendesak itu. Uang ini aku perlukan untuk biaya perjalanan ke luar kota, menghadiri pernikahan salah seorang teman kantor.  Aku sebenarnya tak begitu akrab dengannya walau kami bekerja di satu departemen. Namun aku merasa wajib ikut ke sana karena ada satu group pertemanan di kantor itu yang akan pergi ke sana juga.  Grup pertemanan ini terdiri dari orang-orang cukup berada, lulusan dari kampus-kampus ternama di Indonesia dan beberapa bahkan lulusan luar negeri...

Berkembang Baik Sebelum Berkembang Biak

Image
  Aku sangat setuju bahwa seseorang yang mau menikah dan pengen punya anak sebaiknya adalah orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri. Orang yang sudah pulih dari luka batin atau trauma apapun di masa lalu nya. Karena kalau tidak, dia berpotensi untuk menularkan luka itu pada anaknya nanti. Nah, aku tak pernah menyadari kalau sebenarnya aku punya luka batin atau biasa disebut trauma masa kecil itu. Aku kira aku baik-baik saja, aku anggap semua yang terjadi di masa lalu, walaupun buruk, tidak ada pengaruhnya pada hidupku yang sekarang.  Apalagi bila membandingkan diri dengan orang lain yang sepertinya penderitaannya lebih besar membuatku cenderung menyepelekan apa yang telah aku alami di masa lalu. Sehingga tak sadar bahwa ada luka yang belum sembuh dan perlu dibereskan. Setelah menikah dan punya anak, barulah aku menyadari bahwa ada hal-hal di dalam diriku yang ke trigger oleh masalah tertentu. Setelah punya anak, aku belajar banyak sekali hal baru termasuk menyadari si...

Berbeda untuk Saling Melengkapi

Image
Satu perbedaan yang signifikan di antara aku dan suami adalah pada tingkat ambisi. Aku termasuk orang yang punya tingkat ambisi tinggi untuk mencapai sesuatu sementara suami cenderung lebih santai dan cepat puas dengan apa yang ada. Pada awal pacaran dia pernah bilang bahwa aku terlalu sibuk karena saat itu aku, seperti gasing, berputar dari satu kegiatan ke kegiatan lain hingga jarang sekali punya waktu untuk bersantai. Aku akui, aku memang sibuk dan lelah. Hampir tak ada waktu untuk santai. Tepatnya, aku tak membiarkan diriku santai. Dalam pikiranku, bagaimana mungkin aku santai? Orang miskin kok santai. Rasanya santai seperti tidak bertanggung jawab. Melihat semua beban keluarga dan penderitaan manusia di bumi yang perlu dibantu, bagaimana aku bisa santai? Bagiku pendapat itu tak masuk akal. Terlalu sibuk apa? Menurutku dialah yang terlalu santai. Hingga setelah kami menikah, perbedaan ini sering jadi masalah. Untuk beberapa waktu aku berusaha mengubah suami menjadi seperti ...

Darimana Datangnya Inner Critic dan Kebencian Terhadap Diri Sendiri?

Image
"Dasar! Malu-maluin aja!" Dengan mata melotot penuh amarah, si ibu mengucapkan perkataan tajam itu ke anaknya yang masih berusia 3 tahun. Dari tekanan suaranya yang berusaha dijaga tetap pelan itu aku bisa menakar tingkat kemarahan yang sedang bergemuruh di dadanya. Mungkin kalau di rumah udah dibentak kali tuh anak, tapi karena di depan umum, dia terpaksa menahan diri. Jadi ceritanya saat itu, di sekolah Minggu, ada acara lomba 17 an. Perlombaan dibagi per kategori usia. Anak usia 3 tahunan lomba sortir warna mainan pom pom. Setiap anak diberikan satu gelas plastik berisi beberapa pom pom warna warni. Cara bermainnya, pom pom itu harusnya dimasukkan ke mangkok sesuai warnanya. Anak-anak lain mengerti konsep permainannya dan mulai berlomba menyortir pom pom. Tapi anak ibu tadi tak mau memasukkan pom pom nya ke wadah sebagaimana aturan permainan. Awalnya si ibu dengan sabar menjelaskan apa yang harus dilakukan si anak, agar pom pom warna merah dimasukkan ke wadah mer...